Seorang bocah sangat menginginkan sebuah sepeda baru untuk hadiah ulang tahunnya. Karena itu, ia menyiapkan segelas susu untuk ayahnya yang ia harap sepulang dari kerja sang ayah melihatnya dan kemudian memberikannya sebuah sepeda baru.
Dan benar, saat ayahnya pulang kerja begitu larutnya, sang ayah pun melihat segelas susu dengan label “Untuk Papaku Tercinta” tersebut, ia sangat senang. Di malam yang dingin, ia pun meneguk habis susu hangat yang disiapkan oleh anaknya tadi.
Setelah menghabiskan susu segelas itu, ia menemukan sepucuk surat di samping gelas susu tadi, tertulis:
“Papa, jika papa menaruh sebuah sepeda baru di depan kamarku, aku akan berikan penawar racun yang aku campur dalam susu yang papa minum. Timmy.”
Gag Ada Teksnya
Suatu saat di dalam kelas kesenian sedang dilangsungkan diskusi seru seputar perkembangan film Indonesia. Pak dosen memberi prolog bahwa saat ini industri film Indonesia sedang dalam gairah-gairahnya
Yang jadi persoalan untuk didiskusikan adalah bagaimana kualitas film Indonesia saat ini diukur dari ide, kreativitas, tawaran-tawaran barunya, tematiknya, dan lain-lain.
Maka terjadilah perdebatan seru seputar analisis, kritik dan apresiasi film Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa banyaknya film yang diproduksi bukan indikator kemajuan film Indonesia.
Ada juga yang berpendapat bahwa bagaimanapun banyaknya film yang sudah diproduksi merupakan bukti kemajuan film Indonesia.
Mahasiswa yang lain berpendapat meskipun film Indonesia saat ini banyak sekali, namun semua tak berkualitas, “Masa gak ada bedanya film sama video klip,” katanya. Wah pokoknya seru sekali perdebatan saat itu.
Namun, ada satu mahasiswa yang dari awal diskusi hingga akhir tampak bengong saja seperti enggan terlibat dalam diskusi.
Pak dosen bertanya: “Anton, dari tadi kamu kok diam saja. Apa kamu nggak suka dengan film Indonesia?”
“Nggak, Pak.”
“Lho, kenapa?”
“Nggak ada teksnya, Pak. Kalau film barat kan ada teksnya.”
Gelisah Sat Hujan TurunAndre sang pengantin pria sejak tadi tampak gelisah walau ia tetap duduk di pelaminan bersanding dengan Irin sang mempelai wanita. Irin mempelai wanita akhirnya bertanya kepada Andre sang mempelai pria.Irin : "Kenapa sih kau gelisah terus, Mas ? Nggak sabar menunggu tamu pulang, ya ?"Andre : "Bukan soal itu ! Lihat, hujan turun dengan deras tuh ! "Irin : "Kan justru asik malam pertama kita di sambut dengan hujan deras. Pasti akan lebih romantis, bukan ?"Andre : "Iya. Tapi lama kelamaan bisa banjir masuk ke dalam rumah, sehingga malam pertama kita bisa gagal total."
Terkejut Untuk Kedua Kalinya
Waktu itu aku berkunjung ke tempat family, yang kebetulan tetangganya seorang warga negara Belanda, tapi ngajar bahasa Inggris di universitas swasta,dalam rangka program pertukaran dosen. Sebut saja Tesy.Di suatu sore si tesy datang, tatkala itu kami sedang menyantap gulai, dengan basa-basi kami tawarkan pada dia."Saya belum pernah makan yang namanya itu gulai, tapi saya tahu itu masakan dari isi perut kambing !" begitu katanya."Kalau begitu, Tesy coba ini gulai !""Oh, maaf, saya sudah kenyang,Saya baru saja makan !" sambungnya lagi.Tapi ketika mau pulang, dia membuat kejutan yang kami anggap aneh dan tak lazim bagi orang kita."Maaf, apa boleh gulainya saya bawa pulang.?""Oh.., tentu !" kata kami dengan bengong, walau kami terheran-heran tapi kami senang juga karena Tesy mau mencicipinya.Ehh..nanti dulu, siapa yang dapat menjamin kalau tesy akan menyantap itu gulai."Boleh taruhan , pasti Tesy nggak doyan gule itu. Mana ada orang barat doyan jerohan ..dan lagi dia itu kan vegetarian !" ucap Tanteku."Kalau gitu, gule itu untuk pembantunya ?" tanyaku" Mungkin saja!, eh tapi si mbok Nah pembantunya itu lagi pulang kampung." tambah Tante lagi."Ya.., kalau gitu gulainya paling dibuang di tong sampah. Mungkin dia tadi minta basa-basi dan demi etika saja, karena tak enak sama kita..!""Mana ada orang barat yang basa-basi..,tapi kita tunggu saja, siapa tahu Tesy akan membuangnya di tong sampah depan rumahnya..!!"Tunggu punya tunggu, ternyata si Tesy tak nongol juga. Iseng-iseng kami ngintip dari balik dinding. Betul juga gulai itu ternyata tidak dibuang di tong sampah seperti dugaan kami.Karena kami melihat si Dora, Moni dan Brownis lagi asik makan itu gulai. Karuan saja kami terkejut untuk yang kedua kalinya. Itu semua adalah nama-nama anjing peliharaan si tesy. Benar-benar bulus itu akal londo Tesy.NI JUGA ADA FOTO BAYI LUCU
INI ADALAH BAYI HARAPANQ...............